Pertumbuhan usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia terbilang cukup baik. Namun
demikian, belum semua UKM yang bisa memaksimalkan peluang dan kesempatan yang
ada untuk meningkatkan dan memperluas pasarnya.
Baru-baru ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan tiga UKM yang telah menembus pasar luar negeri. Ketiga UKM tersebut dinilai layak menjadi percontohan bagi UKM lainnya. Ini tentu menambah panjang daftar UKM yang mampu menjajaki pasar internasional, seperti sebelumnya pada pertengahan Oktober lalu beberapa UKM juga telah menerima penghargaan Primaniyarta 2012 dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, atas prestasi yang sama.
“Kami baru mengidentifikasi
tiga UKM yang dapat menjadi contoh. UKM eksportir yang memiliki prestasi ekspor
cukup baik,” ujar Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Bayu Krisnamurthi, di
Jakarta.
Ketiga UKM itu, sebut Bayu,
adalah PT IKA Indo Industri Karbonik, Usaha Dagang (UD) Bandar Mina, dan PT
Bambu Media Cipta Persada.
Dijelaskannya, PT IKA Indo Industri Karbonik, adalah UKM dari Medan, Sumatera Utara, yang telah melakukan ekspor karbon aktif dari batok kelapa (produk untuk penyaringan air minum) ke pasar Amerika dan Eropa.
“Produk-produk IKA diekspor
ke pasar-pasar di AS, Eropa dan Cina, dengan nilai ekspornya pada tahun 2011
mencapai USD7,3 juta dan juga menjadi bagian dari nilai ekspor karbon aktif
Indonesia sekitar USD33 juta,” jelas Bayu.
“Ini perusahaan kecil tapi
bisa memanfaatkan limbah batok kelapa yang menjadikan sebagai produk ramah
lingkungan,” sambung Bayu.
Sementara UD Bandar Mina
adalah UKM asal Bali Utara yang telah melakukan ekspor ikan kerapu ke China. Di
negara tersebut, produknya itu dijual seharga USD15-45 perkilogramnya.
Dan, PT Bambu Media Cipta
Persada merupakan UKM yang bergerak di bidang IT yang mengembangkan
program-program. Negara-negara tujuan ekspornya adalah ke Eropa, AS dan Korea.
Bayu bilang, ketiga UKM ini
mampu melihat dan memanfaatkan peluang yang ada untuk dapat menjajaki
pasar-pasar di luar negeri.
“Mereka mampu melihat
peluang yang unik, mampu menjaga kontinuitas baik dari kualitas maupun
kuantitas, gigih dan tidak menyesali kegagalan,” sebut Bayu.
Penghargaan UKM Pangan
Di sisi lain, UKM Indonesia
yang bergerak di bidang kuliner juga terus tumbuh pesat dengan berbagai
prestasi dan pencapaiannya memanfaatkan sumber pangan lokal.
Untuk memotivasi UKM di
bidang ini, Pemerintah juga memberikan penghargaan, “UKM Pangan Award 2012”
kepada 10 pelaku usaha, yang dinyatakan sebagai pemenang dalam kompetisi
kreativitas dari 92 UKM (73 usaha kecil dan 19 usaha menengah) dari 20 provinsi
di Indonesia.
“UKM Pangan Award diberikan
untuk memotivasi para pelaku UKM bidang kuliner agar mampu mengembangkan
kreativitasnya dalam produk pangan yang bersumber dari tradisi dan budaya
bangsa,” kata Wamendag, seperti dilansir kantor berita Antara.
Bayu mengatakan ajang
perlombaan tersebut juga sekaligus merupakan wadah untuk menjaring produk
pangan dari UKM yang berpotensi untuk berkembang hingga menembus pasar ekspor.
Selain itu, kata Bayu, para
pelaku industri pangan khususnya UKM disiapkan agar bisa berpromosi membangun
citra produk pangan yang kompetitif serta mampu menumbuhkan pemahaman tentang
mutu dan keamanan produknya dengan harapan agar membangun profesionalisme dalam
mengembangkan usahanya.
Lomba tersebut terbagi
menjadi dua kategori yaitu umum dan khusus yang terbagi lagi menjadi enam sub
kategori yaitu produk minuman kemasan, kategori produk makanan siap saji,
produk minuman kemasan, produk makanan camilan, inovasi pangan baru, dan
inovasi hasil olahan buah-buahan tropis Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di blog UMKM CIPATAT. Sudah baca artikelnya?, silahkan beri komentar dibawah. Dan berkomentarlah yang santun, No SARA atau Ejekan. Mohon untuk tidak melakukan spam yang tidak ada hubungannya dengan isi blog UMKM Cipatat. Jangan ragu untuk copy paste....kalau artikel ini dirasa bermanfaat, silahkan berbagi dengan yang lain dan selalu ingat dengan UMKM Cipatat.......OK !