Cara budidaya tanaman
Cabe
- Cabe adalah merupakan tumbuhan yang dikelompokkan dalam anggota genus
Capsicum. Buah cabe dapat juga digolongkan sayuran maupun bumbu, tergantung
bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di
Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan.
Karena pemanfaatan
cabe sebagai penyedap bumbu sangat besar di Indonesia, sehingga cabe memiliki
nilai ekonomi tinggi. Banyaknya
permintaan akan buah cabe membuat tanaman ini banyak dibudidayakan oleh petani.
permintaan akan buah cabe membuat tanaman ini banyak dibudidayakan oleh petani.
Budidaya tanaman cabe atau cara menanam
cabe memang tergolong sudah banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia,
khususnya masyarakat yang tinggal di pedasaan. Umumnya cabe ditanam pada tanah
yang kaya humu, gembur dan tidak tergenang air. Waktu tanam yang baik untuk
lahan kering adalah pada akhir musim hujan, yaitu sekitar bulan Maret hingga
April. Sementara untuk memperoleh harga yang tinggi, maka penanaman bisa
dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun sangat
besar resiko kegagalan panen.
Bagi Anda yang
berminat untuk menanam cabe, maka berikut ini akan dipublikasikan secara detail
cara budidaya tanaman cabe atau cara budidaya cabe kepada Anda:
Cara Menanam Cabe
1. Pemilihan bibit cabe
2. Membuat semaian cabe
4. Penanaman cabe
5. Pemupukan tanaman cabe
6. Perawatan tanaman cabe
7. Pemanenan
Cara Budidaya Cabe
1. Pemilihan bibit cabe
2. Membuat semaian cabe
3. Persiapan lahan
4. Penanaman cabe
5. Pemupukan tanaman cabe
6. Perawatan tanaman cabe
7. Pemanenan
Untuk menaman cabe,
maka beberapa hal yang harus diperhatikan adalah pemilihan bibit yang tepat,
pembuatan semaian, persiapan lahan, penanaman dan lain sebagainya. Untuk
memperjelas masing-masing proses penanaman cabe mulai dari awal hingga panen,
maka berikut adalah penjelasannya secara detail yang akan dipublikasikan kepada
Anda:
1. Pemilihan bibit cabe
Untuk memilih bibit
cabe yang tepat, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya
adalah menentukan jenis cabe yang akan ditanam, misalnya cabe rawit, cabe
panjang dan juga cabe merah. Selain itu perlu juga menentukan bibit cabe yang
masih segar dan yang kemudian dikupas untuk diambil bijinya. Biji cabe yang
sudah dipilah dari kulitnya kemudian di jemur dibawah terik sinar matahari
hingga kering.
2. Membuat semaian cabe
Cara membuat semaian
cabe disini adalah dengan menggunakan bedengan semai. Beberapa langkah
pembuatan bedengan semai dimulai dengan pembersihan tempat bedengan dan
mempersiapkan bedengan. Setelah bedengan selesai dibuat, maka tahapan
selanjutnya adalah menaburkan pupuk kandang dan pupuk kimia TSP secukupnya pada
lahan bedengan yang sudah tersedia. Pemberian pupuk ini dimasudkan untuk
mempercepat proses pertumbuhan bibit cabe.
Langkah selanjutnya
adalah menaburkan bibit cabe ke dalam bedengan semai. Jangan lupa menutup
bagian atas menggunakan gulma kering (biasanya menggunakan alang-alang kering)
yang disangga dengan kayu jarang antara tanah dengan bedengan penyangga
bedengan sebagai atap adalah sekitar 50 cm. Hal ini dilakukan agar sinar
matahari tidak masuk langsung mengenai semaian bibit cabe.
Hal lainnya yang
perlu diperhatikan adalah menjaga kelembaban tanah bedengan secara optimal.
Kelembaban tanah dapat dipertahankan bila dilakukan penyiraman setiaphari lewat
atas gulma kering. Hal ini dimaksudkan agar air yang jatuh tidak langsung
mengenai tanah tempat semaian cabe.
Penyemaian bibit cabe
dilakukan pada waktu 1 hingga 1,5 bulan. Namun pada saat bibit cabe sudah
tumbuh minimal 4 helai daun, maka sebenarnya proses pemindahan sudah dapat
dilakukan ke lahan yang tersedia.
3. Persiapan lahan
Sambil menunggu
semaian bibit cabe tumbuh dan siap untuk dipindahkan, maka hal selanjutnya yang
bisa dilakukan adalah mempersiapkan lahan pertanian. Dalam mempersiapkan lahan
disini, maka hal-hal yang harus dilakukan adalah menggemburkan tanah pertanian
serta membuang seluruh gulma yang ada pada lahan penanaman.
Setelah proses
pembersihan dan penggemburan lahan dilakukan, maka selanjutnya hal yang harus
lakukan adalah pembuatan lubang yang berjarak antara 40 hingga 60 cm. Lubang
ini ini dimaksudkan untuk lubang menanam bibit cabe.
4. Penanaman cabe
Masa penanaman cabe
yang tepat adalah ketika kadar curah hujan yang tidak terlalu tinggi, namun
bukan musim kemarau. Setelah itu pastikan pemilihan bibit dari semaian dan
masukkan kelubang yang telah diperiapkan sebelumnya. Lubang yang telah terisi
bibit cabe kemudian ditutup, bila hujan tidak datang, maka bibit cabe yang
sudah ditanam sebaiknya disiram secara rutin pada pagi atau sore hari.
5. Pemupukan tanaman cabe
Setelah tanaman cabe
berumur 2 minggu, maka proses pemupukan sudah dapat dilakukan. Adapun pupuk
yang diberikan adalah campuran dari TPS dan Urea secukupnya pada setiap batang
cabe dengan cara pupuk yang diletakkan dari batang tanaman adalah sekitar 5-10
cm. Selain itu pupuk juga bisa dicampur dengan kompos yang berasal dari kotoran
ayam dan juga dari kotoran hewan lainnya.
6. Perawatan tanaman cabe
Perawatan tanaman
cabe harus tetap diperhatikan, seperti penyiraman tanaman jika curah hujan
kurang, selain itu gulma pada lahan juga harus secara rutin dibersihkan. Hal
lainnya yang harus dilakukan adalah melakukan penyemprotan pestisida secara
rutin sesuai dengan anjuran.
7. Pemanenan
Lakukan pemanenan
buah cabe dengan cara memetik buah yang telah masak dan segar. Buah cabe yang
sudah dipetik sebaiknya dimasukkan didalam kemasan atau wadah yang memiliki
aliran sirkulasi udara yang sesuai. Hal ini dimaksudkan agar buah cabe yang
dipetik tidka mudah busuk.
Cara Menanam Cabe - Cabe adalah
merupakan tumbuhan yang dikelompokkan dalam anggota genus Capsicum. Buah cabe
dapat juga digolongkan sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan.
Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai
penguat rasa makanan.
Karena pemanfaatan
cabe sebagai penyedap bumbu sangat besar di Indonesia, sehingga cabe memiliki
nilai ekonomi tinggi. Banyaknya permintaan akan buah cabe membuat tanaman ini
banyak dibudidayakan oleh petani.
Budidaya tanaman cabe atau cara menanam
cabe memang tergolong sudah banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia,
khususnya masyarakat yang tinggal di pedasaan. Umumnya cabe ditanam pada tanah
yang kaya humu, gembur dan tidak tergenang air. Waktu tanam yang baik untuk
lahan kering adalah pada akhir musim hujan, yaitu sekitar bulan Maret hingga
April. Sementara untuk memperoleh harga yang tinggi, maka penanaman bisa
dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun sangat
besar resiko kegagalan panen. (UA-40096279-1)
Bagi Anda yang
berminat untuk menanam cabe, maka berikut ini akan dipublikasikan secara detail
cara menanam cabe atau cara budidaya cabe kepada Anda:
Cara Budidaya Cabe
Untuk menaman cabe,
maka beberapa hal yang harus diperhatikan adalah pemilihan bibit yang tepat,
pembuatan semaian, persiapan lahan, penanaman dan lain sebagainya. Untuk
memperjelas masing-masing proses penanaman cabe mulai dari awal hingga panen,
maka berikut adalah penjelasannya secara detail yang akan dipublikasikan kepada
Anda:
1. Pemilihan bibit cabe
Untuk memilih bibit
cabe yang tepat, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya
adalah menentukan jenis cabe yang akan ditanam, misalnya cabe rawit, cabe
panjang dan juga cabe merah. Selain itu perlu juga menentukan bibit cabe yang
masih segar dan yang kemudian dikupas untuk diambil bijinya. Biji cabe yang
sudah dipilah dari kulitnya kemudian di jemur dibawah terik sinar matahari
hingga kering.
2. Membuat semaian cabe
Cara membuat semaian
cabe disini adalah dengan menggunakan bedengan semai. Beberapa langkah pembuatan
bedengan semai dimulai dengan pembersihan tempat bedengan dan mempersiapkan
bedengan. Setelah bedengan selesai dibuat, maka tahapan selanjutnya adalah
menaburkan pupuk kandang dan pupuk kimia TSP secukupnya pada lahan bedengan
yang sudah tersedia. Pemberian pupuk ini dimasudkan untuk mempercepat proses
pertumbuhan bibit cabe.
Langkah selanjutnya
adalah menaburkan bibit cabe ke dalam bedengan semai. Jangan lupa menutup
bagian atas menggunakan gulma kering (biasanya menggunakan alang-alang kering)
yang disangga dengan kayu jarang antara tanah dengan bedengan penyangga
bedengan sebagai atap adalah sekitar 50 cm. Hal ini dilakukan agar sinar
matahari tidak masuk langsung mengenai semaian bibit cabe.
Hal lainnya yang
perlu diperhatikan adalah menjaga kelembaban tanah bedengan secara optimal.
Kelembaban tanah dapat dipertahankan bila dilakukan penyiraman setiaphari lewat
atas gulma kering. Hal ini dimaksudkan agar air yang jatuh tidak langsung
mengenai tanah tempat semaian cabe.
Penyemaian bibit cabe
dilakukan pada waktu 1 hingga 1,5 bulan. Namun pada saat bibit cabe sudah
tumbuh minimal 4 helai daun, maka sebenarnya proses pemindahan sudah dapat
dilakukan ke lahan yang tersedia.
3. Persiapan lahan
Sambil menunggu
semaian bibit cabe tumbuh dan siap untuk dipindahkan, maka hal selanjutnya yang
bisa dilakukan adalah mempersiapkan lahan pertanian. Dalam mempersiapkan lahan
disini, maka hal-hal yang harus dilakukan adalah menggemburkan tanah pertanian
serta membuang seluruh gulma yang ada pada lahan penanaman.
Setelah proses
pembersihan dan penggemburan lahan dilakukan, maka selanjutnya hal yang harus
lakukan adalah pembuatan lubang yang berjarak antara 40 hingga 60 cm. Lubang
ini ini dimaksudkan untuk lubang menanam bibit cabe.
4. Penanaman cabe
Masa penanaman cabe
yang tepat adalah ketika kadar curah hujan yang tidak terlalu tinggi, namun
bukan musim kemarau. Setelah itu pastikan pemilihan bibit dari semaian dan
masukkan kelubang yang telah diperiapkan sebelumnya. Lubang yang telah terisi
bibit cabe kemudian ditutup, bila hujan tidak datang, maka bibit cabe yang
sudah ditanam sebaiknya disiram secara rutin pada pagi atau sore hari.
5. Pemupukan tanaman cabe
Setelah tanaman cabe
berumur 2 minggu, maka proses pemupukan sudah dapat dilakukan. Adapun pupuk
yang diberikan adalah campuran dari TPS dan Urea secukupnya pada setiap batang
cabe dengan cara pupuk yang diletakkan dari batang tanaman adalah sekitar 5-10
cm. Selain itu pupuk juga bisa dicampur dengan kompos yang berasal dari kotoran
ayam dan juga dari kotoran hewan lainnya.
6. Perawatan tanaman cabe
Perawatan tanaman
cabe harus tetap diperhatikan, seperti penyiraman tanaman jika curah hujan
kurang, selain itu gulma pada lahan juga harus secara rutin dibersihkan. Hal
lainnya yang harus dilakukan adalah melakukan penyemprotan pestisida secara
rutin sesuai dengan anjuran.
7. Pemanenan
Lakukan pemanenan
buah cabe dengan cara memetik buah yang telah masak dan segar. Buah cabe yang
sudah dipetik sebaiknya dimasukkan didalam kemasan atau wadah yang memiliki
aliran sirkulasi udara yang sesuai. Hal ini dimaksudkan agar buah cabe yang
dipetik tidka mudah busuk.
waw sangat bermanfaat trimkasih sudah berbagi info pertanian secara online,
BalasHapuskunjungi balik cara olah jerami dan dedak untuk pakan sapi
https://marketpetani.blogspot.com/2021/03/harga-produk-benih-bintang-asia-yang.html
BalasHapus