Itik adalah jenis unggas yang hidup
didarat dan di air. Budidaya itik
sebenarnya sangat menjajikan dan sebagai peluang usaha bagi mereka yang mau melakukannya, mengingat permintaan telor dan
daging itik sangat tinggi sebagi pelengkap menu makan terutama di rumah makan
dan restoran. Apakah anda berminat budidaya ternak itik ?
Cara
budidaya ternak ternak itik
Jenis bibit unggul yang diternakkan,
khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki
campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik
petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak)
Ciawi, Bogor.
1. JENIS ITIK
Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga)
golongan, yaitu:
a. Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff
Orpington) dan CV 2000-INA;
b. Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
c. Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call
(Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.
2. KEUNTUNGAN TERNAK ITIK
a. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
b. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga
pembibitan ternak itik.
c. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
d. Sebagai pengisi kegiatan di masa pensiun.
e. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi
masyarakat.
3. PEMBUATAN KANDANG
Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah:
letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak
transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan
kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas
ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa
periode produksi.
4. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus
menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang panca usaha beternak
yaitu
1. Perkandangan;
2. Bibit Unggul;
3. Pakan Ternak;
4. Tata Laksana dan
5. Pemasaran Hasil Ternak.
Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Persyaratan temperatur kandang ± 39 ° C.
2. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
3. Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan
pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
4. Kondisi kandang dan perlengkapannyaKondisi kandang
tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama
(kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin
perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen
5. Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
# kandang untuk anak itik (DOD) pada masa stater bisa disebut
juga kandang box, dengan ukuran 1 m 2 mampu menampung 50 ekor DOD
# kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang
Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
# kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa
berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa
kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik
dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x
2 meter).
PEMBIBITAN ITIK
Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan
ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak
yang diharapkan.
1. Pemilihan bibit dan calon induk
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit
itik yang baik adalah sebagai berikut :
# membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin
keunggulannya
# memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik
unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam
atau mesin tetas
# membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah
dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan
setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu
kuning mengkilap.
2. Perawatan bibit dan calon induk
a. Perawatan
Bibit.
Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya
ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai
berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara
merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m² mampu menampung 50 ekor DOD,
tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik
fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
b. Perawatan calon
Induk.
Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi
telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama
saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada
pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.
c. Reproduksi dan
Perkawinan.
Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk
mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan.
Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan
itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).
3. Pemeliharaan
a. Sanitasi dan
Tindakan Preventif.
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik
dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini
untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
b. Pengontrol
Penyakit.
Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta
menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat
pada itik.
c. Pemberian
Pakan.
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase
stater (umur 0– 8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur
18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara
praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi
dalam empat kelompok yaitu:
# umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray
feeder)
# umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran
dilantai
# umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
# umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari
pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur
sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum
(terus menerus).
Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat
pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan
seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen atau dengan cacahan pohon pisang. Kalau mau merampingkan biaya , ya dengan cacahan pohon pisang , bagus lho proteinnya buat ternak, mau tau caranya? cari artikelnya disini
Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga
yaitu :
# umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah
vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
# umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air
minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
# umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi
panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap
hari dibersihkan.
4. Pemeliharaan Kandang
Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya
gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.
5. HAMA DAN PENYAKIT
A. Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam
dua hal yaitu:
1. penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti
virus, bakteri dan protozoa
2. penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan
dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
B. Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik
adalah:
1. Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan
penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2. Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.
Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan
furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin
yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
6. PANEN
1. Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
2. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai
ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga
7. PASCA PANEN
Kegiatan pascapanen yang bisa dilakukan adalah pengawetan.
Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika
tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan
hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan
akan segera membusuk.
Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
1. Pengawetan dengan air hangat
2. Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur
itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20
hari.
3. Pengawetan telur dengan daun jambu biji
Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat
mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah
direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
4. Pengawetan telur dengan minyak kelapaPengawetan ini
merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan
rasanya tidak berubah.
5. Pengawetan telur dengan natrium silikatBahan pengawetan
natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak
berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan
tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam
larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
6. Pengawetan telur dengan garam dapur, garam direndam
dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di blog UMKM CIPATAT. Sudah baca artikelnya?, silahkan beri komentar dibawah. Dan berkomentarlah yang santun, No SARA atau Ejekan. Mohon untuk tidak melakukan spam yang tidak ada hubungannya dengan isi blog UMKM Cipatat. Jangan ragu untuk copy paste....kalau artikel ini dirasa bermanfaat, silahkan berbagi dengan yang lain dan selalu ingat dengan UMKM Cipatat.......OK !