Kerajinan kreatif anyaman - Apakah anda pernah melihat kerajinan anyaman? Inilah barang langka yang perlu dilestarikan, tidak hanya sekedar kerajinan, akan tetapi kerajinan kreatif anyaman bernilai ekonomis tinggi. Di mana anda tinggal? Dimanapun anda tinggal pasti tidak sulit menemukan barang-barang anyaman seperti bakul, nyiru, kap lampu, tikar, tas anyaman, dan selongsong ketupat dan lain sebagainya.
Perhatikan Gambar dibawah. Tampak pada gambar tersebut sekelompok wanita sedang menganyam di sela-sela waktu luangnya.
Menganyam berarti mengatur
bilah atau lembaran-lembaran secara tindih-menindih dan silang-menyilang. Bilah
atau lembaran-lembaran yang diatur tersebut dapat berupa bambu, daun pandan, janur,
kertas, rotan, atau kulit binatang. Masyarakat dipedesaan masih banyak yang
melakukan pekerjaan menganyam. Mereka membuat hiasan dinding, alat dapur,
tikar, dinding anyaman bambu, dan peralatan rumah tangga untuk di pakai sendiri
atau untuk dijual.
Perhatikan contoh berbagai hasil
kerajinan anyaman pada Pemilihan bahan untuk berkarya kerajinan anyaman perlu
memperhatikan fungsi dan keindahan benda yang akan dibuat.
Pemilihan bahan
yang tidak tepat dapat menyebabkan benda anyaman mudah rusak. Benda anyaman
mungkin juga tidak indah, dan tidak aman untuk di gunakan. Sebagai contoh
untuk membuat keranjang dan bakul dipilih bahan bambu, karena selain kuat bambu
juga mudah dibentuk.
Bambu bersifat
lunak, mudah dihaluskan dengan pisau atau ampelas. Oleh karena itu, keranjang
dan bakul bambu aman digunakan, kuat, dan indah. Bayangkan jika keranjang dan
bakul nasi dibuat dari daun kelapa atau kertas. Walaupun keranjang atau bakul
nasi tersebut terlihat indah tetapi tidak dapat digunakan karena tidak kuat.
Selongsong ketupat
juga dibuat dengan teknik menganyam. Bahan yang baik untuk membuat selongsong
ketupat yaitu janur, daun pandan, dan daun lontar. Bahan-bahan tersebut mudah
dianyam dan aman. Kerajinan anyaman janur selain selongsong ketupat
yaitu kisa (tempat ayam) dan anyaman dekorasi pesta
perkawinan.
Mutu atau kualitas
karya kerajinan anyaman dapat dinilai dari keindahan, kekuatan, dan kesesuaian
bahannya. Apa yang dimaksud keindahan, kekuatan, dan kesesuaian bahan dalam
kerajinan anyaman?
1.
Keindahan Karya Kerajinan Anyaman
Indah berarti elok atau indah
dipandang mata. Anyaman yang indah ialah anyaman yang elok sehingga mampu
menggugah rasa keindahan orang yang melihatnya. Keindahan anyaman dapat dilihat
pada motif anyaman, bentuk benda anyaman, serta tekstur bahan anyaman. Sebagai
contoh dua benda anyaman, satu benda dianyam dengan anyaman dasar tunggal, dan
satu lagi dianyam dengan anyaman kombinasi.
Benda anyaman dengan motif anyaman kombinasi tampak lebih indah
dan menarik dari pada anyaman dengan motif anyaman dasar tunggal. Tekstur
(sifat halus dan kasar) bahan anyamanpun menentukan keindahan benda anyaman.
Kamu pernah melihat akar wangi?
Akar wangi dapat
dijadikan taplak meja, tas, dan kantong ponsel anyaman yang menawan. Tekstur
akar wangi yang kasar membuat benda anyaman dari akar wangi tampak menawan. Saat
ini, selain membuat variasi motif dan bahan, orang juga mewarnai bahan yang
hendak dianyam. Bahan anyaman yang biasa dicelup dalam pewarna antara lain daun pandan dan mendong, lembaran bambu,
dan akar wangi.
2.
Kekuatan Karya Kerajinan Anyaman
Kekuatan benda
kerajinan menentukan keawetan. Oleh karena itu, dalam pembuatan benda kerajinan
kekuatan perlu diperhatikan. Kekuatan benda anyaman ditentukan oleh jenis bahan
serta teknik menganyam. Sebagai contoh untuk membuat tikar. Bahan yang kuat dan
tepat yaitu daun pandan dan mendong. Daun pandan dan daun mendong yang sudah dikeringkan
memiliki tekstur yang halus, ulet (jawa), dan cukup tahan terhadap air. Sifat
bahan yang ulet dan tahan air memungkinkan tikar pandan/mendong dicuci
berkali-kali.
Lain halnya dengan keranjang
pakaian. Keranjang pakaian lebih banyak dibuat dari bahan rotan. Tahukah kamu,
mengapa? Alasannya yaitu, rotan kuat, ulet , halus, mudah dibentuk, serta tahan
terhadap air. Sifat rotan yang kuat, ulet , dan tahan air membuat keranjang
pakaian awet atau tahan lama. Bahan selain rotan yang memiliki sifat yang
hampir sama yaitu bambu. Oleh karena itu, bambu juga sering dibuat benda
kerajinan seperti keranjang sampah, keranjang pakaian, tempat hantaran, dan sebagainya.
3.
Kesesuaian Bahan Kerajinan Anyaman
Bahan untuk membuat
benda kerajinan harus disesuaikan dengan fungsi benda. Apa maksudnya? Kamu
sudah pernah melihat dinding anyaman bambu, bukan ? Dinding anyaman biasa
disebut juga gedhek. Dinding anyaman ini
berfungsi sebagai penutup ruang, agar tidak terlihat dari luar, serta melindungi
penghuni rumah dari hujan dan angin. Oleh karena itu bahan yang digunakan harus
kuat, tahan air, mudah dibentuk/ dianyam, serta aman bagi manusia. Bahan yang
memiliki sifat-sifat tersebut di antaranya bambu dan rotan. Namun, selama ini kebanyakan
orang lebih banyak menggunakan bahan bambu.
Alasannya, mungkin karena bambu
lebih mudah ditemukan, dan harganya pun lebih murah.Di pedesaan dan di
daerah-daerah pedalaman, ada juga yang membuat dinding anyaman dari daun
kelapa. Walaupun daun kelapa bisa dianyam dan dijadikan dinding, namun kurang
kuat. Selain itu, anyaman daun kelapa tidak mempunyai ketahanan yang baik
terhadap cuaca (air hujan dan panas matahari), daun kelapa mudah rapuh.
Semoga bermanfaat
makasih gan buat artikelnyaaa 0-0p
BalasHapussemoga kerajinan kreatif seperti ini tidak pernah mati yaaa
BalasHapusmemang indonesia banyak seni kreatifnya yaaaa
BalasHapus